
Setelah beberapa lama menunggu, akhirnya Kantor Berita Islam Muslimdaily.net mendapat izin dari pihak keluarga, yang diwakili oleh Bp. Ali Fauzi, untuk memnyiarkan gambar dua mujahid Bali iaitu Amrozi dan Ust. Mukhlas. Bp Ali Fauzi berpesan agar gambar ini disebarkan untuk memberikan bukti nyata atas misteri dan polemik yang terjadi ke atas Mujahid Bali, terutama Syuhada Tenggulun, tertanya status mereka, apakah mati syahid atau tidak. Disamping itu memberikan hikmah nyata kepada seluruh kaum Muslimin bahawa perjuangan Islam yang mereka lakukan benar-benar ikhlas untuk tingginya kalimat Allah, dan bukan sekadar untuk menunjuk-nunjuk.
Sebagaimana syuhada yang gugur dalam medan jihad, gambar kedua syuhada Tenggulun terlihat tersenyum dengan barisan gigi yang tersusun rapi. Apalagi yang terjadi dengan Amrozi. Senyuman khas "The Smiling Bomber" yang seiring dengan kedua mata yang terbuka, terlihat seakan-akan bertemu dengan sesuatu yang membuatkan mereka kagum. Mungkin sepasang bidadari sedang menyambut ramah.
Keadaan tidak jauh bezanya terjadi dengan jenazah Ust. Mukhlas. Ulama yang berani berorasi ini memperlihatkan senyuman dengan mata yang juga terbuka. Wajah bersih pun menjadi pertanda yang lain. Wajah bersih yang juga dimiliki oleh "Mujahid Hacker ini," Imam Samudera alias Abdul Azis. Imam memperlihatkan wajah tampan dan bersih, sama dengan keadaan Ust. Mukhlas.
Di samping analisis gambar ketiga-tiga Mujahid Bali tersebut, keterangan dari lapangan makin memperkuatkan bukti bahwa ketiga-tiga pelaku aksi jihad tersebut adalah para Mujahidin, mereka telah memiliki niat yang tulus dan menemui kematian sebagai seorang syuhada. Berikut adalah bukti dari mereka yang melihat sendiri jenazah syahid ini:
- Salah seorang yang kebetulan ikut hadir di kediaman Hj. Tariyem adalah Ust. Abdul Rachim Ba'asyir. Menyaksikan bahawa ketika keranda jenazah masuk dan kain penutup keranda dibuka, beliau tersentak dengan bau wangi yang menyebar ke seluruh ruangan. Kejadian ini membuatkan tetamu yg hadir berasa hairan kerana didalam ruangan yang sempit tersebut udara sangat terhad dan pengunjung hanya berada dalam satu ruangan. Bila tercium bau wangi dari minyak wangi, tak akan mampu mengalahkan bau badan para pengunjung dan tidak akan dapat memberikan aroma dengan kadar wangi yang sama." Allahu Akbar. Itu bukan bau minyak wangi. Bukan. Tapi bau wangi dari asy syahid," kata beliau.
- Selain itu, masih menurut Ust, Abdul Rachim, ketika kain penutup wajah dari Ust. Mukhlas di buka, terlihat jelas butir-butir keringat melekat di bagian muka. Keadaan yang sama biasanya terjadi kepada mereka yang masih hidup apabila dalam keadaan kepenatan. Seakan Ust. Mukhlas merasakan keletihan yang sama yang dengan kepenatan yang dialami oleh para pengunjung beliau.
- Sebagaimana diwar-warkan oleh beberapa media nasional, seperti detik.com, nampak jelas terlihat fenomena datangnya tiga ekor burung hitam di atas kediaman syuhada. Ketiga burung ini jelas bukan burung Gagak seperti yang diberitakan oleh media, kerana memiliki leher yang panjang. Mereka datang begitu saja berputar-putar selama lebih kurang tujuh minit, dan kemudian berlalu pergi. Dua burung hitam terbang ke arah Timur, mereka seakan-akan memberitahu umum yanghadir bahawa sudah diterimanya amalan jihad Ust Mukhlas dan Amrozi, dan satu burung hitam terbang ke Barat, sebagai petanda syahid atas diri 'Mujahid Hacker' Imam Samudera. Fenomena datangnya burung hitam ini sempat membuat suasana haru dengan teriakan takbir para pengunjung.
- Seperti yg diberitahu adik kandung Imam Samudera, Lulu Jamaludin, abangnya terlihat keanehan ketika jenazah dimasukkan dalam liang lahad. Bau wangi juga tercium dari jenazah Imam. Selain itu luka bekas tembakan peluru tajam terus menerus mengalirkan darah segar. Aliran darah ini keluar seperti yang terjadi kepada seseorang yang masih hidup ketika terluka. Menurut Lulu juga, wajah abangnya lebih bersih dan tampan dari hayatnya.
- Kabar terakhir baru saja diterima oleh salah satu krew muslimdaily.net. Beberapa hari yang lalu, tiga hari setelah pemakaman Amrozi dan Ust. Mukhlas, keluarga Hj. Tariyem meminta beberapa orang untuk menjaga makam. Hal ini dilakukan untuk menghindari dan menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Beberapa diantara mereka yang ikut jaga adalah Sumarno, Baror, Rosyidin, Mashudi dan beberapa ahli pondok Al Islam Tenggulun Lamongan. Mereka mengatakan mencium bau wangi keluar dari dalam kubur (makam). Bau wangi yang sama saat mereka pertama kali membuka kain penutup jenasah syuhada. Namun, bau wangi ini bukan seperti bau dari minyak wangi yang biasa mereka pakai atau dipakai oleh orang kebanyakan.
Jelas sudah keterangan yang diberikan Allah s.w.t. lewat kebesaran-Nya. Meski banyak pihak yang membantah, memberikan suara sumbang, dan menggunakan media massa untuk menyorok status para Mujahid Bali, serta membuat fitnah melalui kaki tangan pemerintah, namun hanya Allah yg lebih Mengetahui.
No comments:
Post a Comment